Kamis, 27 Agustus 2009

MAINAN LUNA

Jangan pernah menyia-nyiakan mainan, karena mainan itu akan diselamatkan oleh bidadari yang melewati pelangi. Percaya atau tidak tapi inilah yang dialami oleh Luna. Anak kelas dua SD yang sangat ceroboh. Setiap hari selalu ada saja mainannya yang rusak atau berceceran di hampir semua ruangan di rumah.

“Au……….Luna……………,” teriak mama ketika kakinya menginjak tangan boneka yang sudah putus di sofa.

Kejadian serupa sudah sering terjadi di rumah Luna. Terkadang Papa yang menemukan sisir mainan di depan pintu, atau mama yang menemukan kepala boneka di dapur. Masih banyak lagi mainan Luna yang tersebar di dalam rumah. Hal ini membuat Papa dan Mamanya kesal, bahkan Mama pernah mengancam akan membuang semua mainan Luna dan tidak akan membelikannya lagi.

Ternyata bukan hanya Papa dan Mama saja yang kesal, mainan-mainan yang ditelantarkan oleh Luna juga sangat kesal. Suatu hari ketika Luna tidak ada di rumah mainan-mainan itu mengadakan sebuah pertemuan rahasia di dalam kamar Luna.

“Aku sudah tidak tahan lagi, setiap hari Luna selalu mencopoti tangan dan kakiku dan meletakkannya di sembarang tempat.” Dengan geramnya boneka barbie berkata.

“Aku juga. Sudah lama sekali badanku sobek dan dacron yang ada dalam tubuhku berhamburan, tapi Luna tidak pernah peduli. Padahal aku dulu adalah boneka kesayangannya. “ Boneka panda nampak sedih melihat keadaan dirinya.

“Kalau saja aku bisa berjalan sendiri, aku memilih pergi dari sini, itu lebih baik dari pada berserakan di lantai dan terinjak-injak oleh penghuni rumah ini.” Mainan masak-masakan ikut menambahkan.

“Memang sudah waktunya kita berbuat sesuatu untuk kehidupan kita yang lebih baik .” Kata boneka Raja dengan penuh wibawa.

Diantara sekian banyak mainan Luna terdapat sebuah boneka Raja dan Boneka Ratu. Sesuai dengan namanya kedua boneka itu menjadi raja dan ratu bagi mainan Luna. Boneka Raja adalah sebuah boneka yang bijaksanan begitu juga dengan boneka ratu. Setiap persoalan yang dihadapi oleh mainan di kamar Luna bisa di selesaikan dengan baik berkat boneka raja dan boneka ratu.

Sepertinya permasalahan yang dihadapi oleh mainan Luna kali ini adalah sebuah masalah besar. Semua mainan terdiam memikirkan apa yang bisa mereka lakukan untuk bisa keluar dari permasalahan ini. Untunglah saat itu di luar sedang turun hujan sehingga udara di dalam kamar terasa sejuk yang bisa mendinginkan hati semua mainan yang ada di di situ.

“Hai lihat……….. di luar ada pelangi.” Teriak boneka monyet kegirangan ketika di luar hujan berangsur-angsur reda dan muncul pelangi di langit.

“Aku tahu…….. kita bisa minta bantuan pelangi.” Usul boneka ratu.

“Usul yang bagus boneka ratu, aku yakin pelangi pasti mau menolong kita.” Boneka kain nampak bahagia.

Boneka raja melongok ke jendela dan berbicara pada pelangi,” Hai pelangi, tolonglah kami. Keluarkan kami dari sini. Bawa kami pergi , kami sudah tidak tahan lagi kalau harus tinggal lebih lama lagi dengan Luna. Anak itu sangat nakal dan seringkali menyia-nyiakan kami.”

“Baiklah kawan-kawan semua, aku akan menolong kalian, tapi aku tidak bisa membawa kalian pergi tanpa bantuan bidadari. Sebentar ya! Aku akan mengajak bidadari kemari.” Jawab pelangi dan tak lama kemudian menghilang menuju ke rumah bidadari di atas langit.

Semua boneka di dalam kamar Luna terlihat lega . Mereka yakin pelangi dan bidadari akan menolong mereka semua. Sekarang mereka nampak sedang bersiap-siap, agar nanti kalau pelangi dan bidadari datang mereka bisa langsung pergi.

Ternyata pelangi menepati janjinya, ia datang kembali dan kali ini membawa bidadari. Di langit nampak bidadari berjalan di atas pelangi menuju kamar Luna. Semua boneka bersorak gembira.

“Hore....... kita bebas.”

“Aku akan membawa kalian ke negeri atas langit dan kalian bisa hidup bahagia di sana selamanya. Sekarang berbarislah kalian dengan rapi, peganglah selendangku dan kita akan pergi dengan berjalan diatas pelangi.”

Bidadari memberikan salah satu ujung selendangnya pada boneka ratu. Di belakang boneka ratu telah berbaris semua mainan yang ada dikamar Luna. Walaupun mainan tapi mereka bisa berbaris dengan rapi tanpa berebutan. Boneka Raja berbaris paling belakang agar bisa melindungi semua mainan.Rombongan itu kemudian berjalan di atas pelangi mengikuti bidadari menuju negeri aras langit.

Sementara itu betapa terkejutnya Luna ketika pulang kerumah dan melihat semua mainan di dalam kamarnya sudah tidak satu pun.

“Mama........ dimana semua mainan ku.” Tangis Luna meledak.

“Mana mama tahu.”

“Pasti mama kan yang membuangnya. Pokoknya aku mau Mama membelikanku mainan lagi yang baru.”

“Tidak akan pernah Luna. Karena mama tidak pernah merasa membuang mainannmu.”

“Kalau begitu siapa dong yang membuang mainan Luna.”

Seisi rumah Luna tidak ada yang tahu kemana perginanya mainan Luna. Termasuk Luna sendiri.

“Aku mau mainanku,” tangis Luna

“Dulu waktu mainan itu masih ada kau sia-siakan , sekarang setelah mainan itu tidak ada kau tangisi.” Sindir mama.

“Aku nyesel ma...... aku janji kalau mainan itu ketemu aku mau merawat mereka dengan baik.“

“Kalau begitu kamu harus mencari mereka, karena mama dan papa tidak mau membelikan lagi mainan buat kamu.”

Kemanapun Luna mencari ia tak akan pernah menemukan mainannya. Tapi Luna tidak tahu kalau mainannya di bawa oleh bidadari lewat jalan pelangi lho. Maukah kalian memberi tahu Luna?

TIPS MENDONGENG

1.Ciptakan suasana yang penuh keakraban dan menyenangkan
2.Sampaikan cerita dengan intonasi yang baik
3.Pancing pendapat anak, agar ia memahami isi cerita
4.Sentuhan kasih sayang sangat mendukung keakraban antara orang tua dan anak.
5.Jika mendongeng pada anak usia dibawah 5 tahun, cukup selama 3-5 menit, karena lebih dari itu konsentrasi anak akan buyar.
6.Dalam sekali mendongeng tidak harus selesai satu buku, bisa saja dilanjutkan lain waktu jika ternyata anak sudah terlihat bosan.

Minggu, 16 Agustus 2009

Taman rahasia

Sebuah surat dari masa depan diterima Saskia ketika membuka emailnya.

3 Pebruari 3232
Dear semuanya,
Hari ini aku sangat bahagia hingga aku ingin membagikan kebahagianku ini pada semua orang. Termasuk kalian yang ada di zona waktu masa lalu. Kalian tahu apa yang membuatku bahagia? Sebuah taman rahasia, terdiri dari tanaman hidup di dalam sebuah tong di sebuah bangunan rusak bekas laboratorium. Benar-benar taman rahasia yang selama ini tidak aku beritahukan pada siapapun.

Pohon cabe yang aku tanam tumbuh. Ini menakjubkan. Setelah sekian lama tidak bisa melihat tanaman hidup, akhirnya sekarang aku benar-benar memilikinya. Bukan hanya satu, tapi ada puluhan pohon yang masih sangat kecil yang aku tanam di dalam pot berisi tanah. Kalian pasti heran dari mana aku bisa mendapatkan tanah subur yang bisa menjadi media tanam bagi pohon cabeku.

Di seluruh dunia ini semua tanah pecah-pecah dan menggumpal berwarna merah, memang sudah tidak ada lagi tanah yang tidak terkontaminasi zat kimia hingga tak ada satu pun tanaman bisa hidup. Jadi di manapun kalian berada pastilah kalian ingin sekali melihat bagaimana rupanya sebuah pohon hidup. Ya! benar-benar hidup.

Terkadang aku merasa iri dengan orang-orang di zona waktu masa lalu. Mereka bisa dengan mudahnya menanam segala macam tanaman di manapun mereka suka. Menikmati buah-buhan dan sayuran segar kapan pun sebanyak mereka mau. Sementara kita di zona waktu masa depan ini hanya bisa merasakan buah-buahan dan sayuran dari ekstrak buatan yang serba instan. Di masa kami sekarang ini tak ada lagi petani yang bekerja di sawah atau ladang untuk menanam padi, sayur mayur dan palawija. Yang ada sekarang adalah para ahli kimia yang sibuk dengan segala ramuan ekstrak untuk makanan kami. Tak ada lagi yang alami di sini. Sawah dan ladang sudah berganti dengan laboratorium.

Kami hanya bisa melihat padi, jagung, kangkung, cabe, bunga mawar dan lainnya dari replika di musium. Jadi bisa dibayangkan betapa bahagianya aku sekarang ini karena bisa melihat cabe hidup hasil tanamanku sendiri. Oh ya..... dari tadi kalian pasti bertanya-tanya dari mana aku mendapat tanah subur.

Beberapa bulan yang lalu kebetulan aku tersesat di sebuah bangunan tua di dekat apartemenku. Awalnya aku ketakutan mencari jalan keluar dari bangunan yang tadinya adalah sebuah laboratorium yang sudah lama ditutup ini. Tanpa sengaja aku menabrak sebuah tong bekas yang ternyata di dalamnya berisi tanah. Aku terkejut karena tanah yang kutemui kali ini terlihat gembur dan berwarna kehitaman.

Di sekitar tempat itu juga berserakan bungkusan yang sudah kotor. Aku coba mengambilnya satu dan kubersihkan. Ternyata bungkusan bergambar pohon cabe dan setelah aku buka di dalamnya berisi biji cabe. Hatiku berdebar karena gembira dan takjub. Aku sedang memegang biji cabe sungguhan!

Aku keluar dari tempat itu dan membuka internet mencari segala informasi tentang tanaman cabe. Keesokan harinya aku kembali ke tempat itu walupun sebenarnya di depan pintu masuk sudah di pasangi tanda dilarang masuk. Tapi aku masuk lewat sebuah lubang kecil yang aku lalui ketika pertama kali dulu.

Biji cabe itu aku sebar di atas tanah di dalam tong. Setiap hari aku menyelinap masuk untuk menyiram dengan air yang aku ambil dari kran kecil yang sudah berkarat. Pada hari ke tiga biji itu mulai pecah dan memutih. Bisa dibayangkan kegembiraanku saat itu begitu besar dan aku belum berani membagi kebahagiaan pada orang lain termasuk kedua orang tuaku.

Hari berganti hari dan tanaman cabeku tumbuh semakin besar. Hari ini aku baru bisa membagi kebahagian ini pada kalian semua karena cabe itu telah benar-benar berbuah dan berwarna merah. Sekarang aku baru tahu kalau ternyata bangunan tempatku bertanam cabe ini dulunya adalah sebuah laboratorium yang melakukan penelitian tanah. Sayangnya sebelum penelitian itu berhasil disebar luaskan, seluruh isi bangunan ini lebih dahulu hancur karena gempa.

Barangkali setelah ini aku akan mendapat penghargaan dari dunia. Tapi itu tak seberapa dibanding dengan tanaman yang kumiliki saat ini. Aku berjanji akan memelihara tanah subur didalam tong yang sangat sedikit ini.

Seandainya saja aku bisa hidup di zona waktu masa lalu, maka aku akan memelihara dan menjaga kekayaan alam yang begitu banyak itu agar bisa dinikmati oleh anak-anak yang hidup di masa depan. Jika kalian yang hidup di zona masa lalu bisa membantu kami, anak-anak yang hidup di zona masa depan, jagalah tanah, air dan juga udara yang kalian nikmati, peliharalah pohon-pohon di hutan dan tanamilah tanah subur yang kalian miliki dengan tanaman.
Salam dari zona masa depan

PESAN MORAL
1.Menjaga kelestarian lingkungan akan sangat berguna di masa depan.
2.Apa yang dikisahkan dalam surat dari masa depan itu akan benar-benar terjadi jika dari sekarang kita tidak memelihara lingkungan dengan baik.