Jumat, 31 Juli 2009

Buaya Mencari Gajah

Kebodohan akan menyesatkan kita dan membawa kita pada kehancuran

Pak Buaya sudah terkenal sebagai binatang yang rakus dan serakah. Setiap hari tak kurang dari seekor kambing atau paling tidak sepuluh ekor bebek habis ia makan. Tentu saja ini membuat resah binatang-binatang yang seringkali minum dan mencari rumput di pinggir sungai. Mereka harus ekstra hati-hati kalau tidak mau menjadi santapan Pak Buaya.
Untuk menjaga kelangsungan hidup para binatang yang tinggal di sekitar sungai,maka mereka berkumpul dan mengadakan rapat. Pak kambing yang ditunjuk untuk memimpin rapat itu karena ia dianggap lebih pintar diantara binatang yang lain.
“Kita harus menyingkirkan Pak buaya dari sungai ini agar kita dan seluruh keluarga kita bisa hidup tenang.” Kata Pak kambing membuka rapat.
“Benar…….. tapi bagaimana caranya, Pak Buaya sangat buas dan tak seekor binatang pun yang berani padanya,” seru babi dengan lantang.
“Untuk itulah kita semua berkumpul disini. Kita pecahkan masalah ini bersama.” Sahut bebek
“Bagaimana kalau kita lawan saja Pak Buaya, aku yakin kalau kita semua yang ada disini pasti akan bisa mengalahkannya.” Usul sapi.
Kambing menggelengkan kepala tanda tidak setuju,” Kita tidak perlu melawan kekerasan dengan kekerasan pula. Bisa jadi kita semua akan binasa dan mati dengan sia-sia.”
“Benar kata Pak Kambing, sebanyak-banyaknya binatang yang melawan Pak Buaya pasti akan kalah melawan Pak Buaya karena teman-teman Pak Buaya juga banyak jumlahnya. Mereka akan menganggap kita semua sebagai hidangan pesta yang lezat.” Tambah bebek.
Semua binatang yang ada di dalam rapat itu terdiam sejenak. Mereka semua berpikirmencari cara yang tepat untuk mengalahkan pak buaya dengan cara yang aman. Hingga akhirnya Pak Kambing menemukan jalan keluarnya.
“Aku tahu sekarang apa yang harus kita lakukan,” seru Pak kambing memecahkan keheningan itu.
“Aku yakin ide pak kambing pasti cemerlang.” Kata sapi tak sabar,”ayo cepat katakan pada kami semua, pak kambing.”
“Begini…… kita semua tahu, Pak Buaya adalah binatang yang rakus. Tapi ia bodoh. Besok aku akan pergi ke pingggir sungai, akan aku pancing agar ia mau menemui gajah.”
“Hati-hati pak kambing, jangan sampai kau yang menjadi santapan pak buaya besok.” Si kelinci memperingatkan.
Keesokan harinya Pak Kambing pergi ke pinggir sungai. Ia memang sengaja berlama-lama disana menunggu hingga pak buaya muncul. Tapi pak kambing selalu waspada akan kemunculan pak buaya yang tiba-tiba.
Benar saja, tak lama kemudian pak buaya berjalan menuju ke arah pak kambing. Sebelum pak buaya mendekatinya, pak kambing segera menyapa,”Aku tahu kau hari ini sangat lapar pak buaya, tapi kalau kau akan menyantapku, pasti kau akan menyesal dikemudian hari, karena aku tahu dimana ada binatang yang sangat besar yang bisa membuatmu kenyang dan tidak makan selama satu minggu.”
“Oh ya…….. dimana aku bisa mendapatkan binatang itu.” Pak Buaya yang rakus, selalu tidak sabar kalau mendengar ada makanan yang banyak.
“Tenang dulu……. Binatang itu namanya gajah. Ia tinggal dii hulu sunagi ini, tempatnya memang agak jauh dari sini, tapi kalau kau sudah mnemukan gajah, aku jamin kau pasti akan suka. Jumlah mereka disana sangat banyak sehingga kau tidak perlu khawatir kelaparan, tidak seperti disini. Binatang disini kecil-kecil dan jumlahnya juga semakin sedikit karena hampir setiap hari kau selalu memangsanya.” Bujuk pak kambing.
“Kalau begitu aku akan pergi ke sana. Terima kasih atas informasimu pak kambing.”
Pak buaya berjalan menuju hulu sungai. Walaupun sebelumnya ia belum pernah melihat gajah, tapi ia sangat yakin kalau dirinya akan menemukan gajah dengan mudah, dan sepertinya memang benar. Di hulu sungai sekelompok gajah sedang minum air sungai. Pak buaya mengamati mereka dengan seksama dan dengan wajah gembira.
“Pasti ini yang namanya gajah. Ternyata pak kambing tidak bohong, mereka sangat besar. Kalau aku memakan satu saja diantara mereka, maka kau akan merasa kenyang selama satu minggu.” Pikir pak buaya.
Tanpa membuang-buang waktu pak buaya berjalan ke arah gajah-gajah itu. Ketika sudah hampir dekat salah satu dari gajah-gajah itu melihatnya. Sadar akan bahaya yang mengancam salah satu dari gajah yang paling besar mendekati pak buaya dan menginjaknya dengan salah satu kakinya.
Karena tidak menduga sebelumnya pak buaya tidak sempat lagi menghindar atau melakukan perlawanan. Sehingga dengan mudah pak buaya mati terinjak oleh gajah.

Pesan moral: Pak buaya yang rakus sangat senang mendengar ada makanan yang besar, sayangnya ia bodoh sehingga tidak tahu seberapa besar gajah yang ternyata justru bisa menghancurkan dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar